Feb 21, 2009

Bahan Bakar Neraka


Alloh berfirman dalam surat Al Baqoroh yang Aritnya: ” maka takutlah kalian semua pada neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (AL-Baqoroh: 24)
Ayat ini diturunkan oleh Alloh SWT ketika orang-orang kafir tidak mampu mengalahkan tantanganNya maka Alloh menurunkan ayat di atas. Neraka adalah tempat kembali bagi orang kafir dan orang-orang yang tidak menjalankan perintahNya juga tidak menjauhi larangaNya. Diterangkan dalam kitab Tambihul Ghofilin karangan Abu Laits Samarqondi tentang sebagian sifat sifat neraka diantaranya:
  1. Panasnya lebih panas 70 kali dari api bumi
  2. Alloh menyalakan api neraka selama 1000 tahun hingga merah, 1000 tahun lagi hingga putih, 1000 tahun lagi hingga hitam gelap dan sejak itu terus nyala membara tidak kenal padam sesaatpun.
  3. Di dalam neraka terdapat 7 pintu yang saling terbuka, satu dengan lainnya berjarak 70.000 tahun perjalanan.
Dan kata وقودها dalam kitab Ibnu Katsir[1] karangan Abu Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir dibaca dengan fathahnya wawu adapun artinya yaitu sesuatu yang dimasukkan ke dalam neraka untuk menghidupkannya seperti kayu bakar dan semisalnya. Tetapi di dalam neraka seperti yang telah disebutkan di atas bukan hanya kayu bakar saja untuk menghidupkannya tetapi manusia dan batupun menjadi bahan bakar neraka. Adapun manusia yang menjadi bahan bakar neraka diterangkan dalam kitab Tafsir Jalalain[2] karangan Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al Mahalli yaitu orang-orang kafir. Sedangkan batu yang diterangkan dalam ayat di atas menurut kitab tafsir At Tobariy[3] karangan Abi Ja’far Muhammad bin Harir At Tobariy yaitu batu dari kibrit (belerang) yang mana Alloh SWT menciptakannya bersamaan dengan penciptaan langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang kafir. Ibnu Abbas serta kebanyakan Ulama’ mufassirin berpendapat dalam kitab Tafsir Al Baghowi[4] karangan Abi Muhammad Husain bin Mas’ud Al Baghowi bahwa batu yang disebut ayat di atas juga batu dari kibrit (belerang) karna batu tersebut sangat besar gejolaknya ketika dibakar, dan ada sebagian yang berpendapat yaitu segala jenis bebatuan sebagai tanda atas keagungan neraka. Juga ada pula yang mengatakan tentang batu tersebut yaitu patungnya orang kafir karna kebanyakan patungnya mereka di pahat dari batu, dengan dalil firman Alloh dalam surat Al Anbiya’ ayat 98 yang artinya :”Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam.”(Al Anbiya’: 21)
Imam Abi Sa’id Abdillah Abi Umar bin Muhammad As Sairozi Al Baidowi menerangkan dalam kitabnya (Tafsir Baidowi[5]) tentang kata حجارة yaitu patung yang dipahat dan dijadikan sepasang sesembahan bagi mereka (orang orang kafir) untuk mengharap syafaat, mengambil manfaat serta menolak mudhorot di tempat mereka berada.


[1] Abu fida' Ismail bin Umar bin Katsir Darul Qur’anul Karim Bairut juz 1 hal: 43
[2] Jalaluddin bin Muhammad bin Ahmad Al Mahalli Darul Ilmi Surabaya Indonesia juz 1 hal: 5
[3] Abi Ja'far bin Harir At Togariy Darul Ihya’ Bairut Libanon juz 1 hal:193
[4] Abi Muhammad Husain bin Mas'ud Al Baghowy Darul Ibni Hazm Bairut Libanon juz 1 hal: 21
[5] Abi Said Abdillah Abi Umar bin Muhammad As Sayrozy Al Baidowy Darul Fikr Bairut Libanon juz 1 hal: 238-239

Feb 8, 2009

PENTINGNYA MENJAGA REPUTASI


Tingkah laku kita akan selalu dinilai oleh orang lain baik itu berupa guru, teman atau masyarakat. Oleh karena itu kita harus bersikap baik kepada mereka, karena apabila sudah kelihatan sifat jelek kita, maka nama baikpun akan tercoreng, seperti suka berkata keji dan kotor.Perkataan yang kotor adalah perkataan yang keji dan tidak senonoh serta tidak enak didengar oleh orang. Perkatan kotor menggambarkan kotornya hati atau jawa orang yang mengatakannya. Perkataan kotor dapat menyakiti hati orag lain dan merusak pergaulan juga dapat menghancurkan tatanan kehidupan. Bahkan perkataan kotor dapat menimbulkan pertengkaran atau perkelahian.Firman Alloh dalam surat Al-A’raf ayat 33
Artinya..”Katakanlah: "Tuhanku Hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."(QS. Al- A’raf: 33)

JAUHILAH SIFAT HASUD


 JAUHILAH SIFAT HASUD

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
Tetapi yang dimaksud لاتفسدوا disini adalah kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang orang islam. Contohnya pada zaman Nabi Muhammad dulu Abu Lahab dan Abu Jahal yang menjadi profokatornya. Padahal sifat hasud ini berdampak negatif yang banyak sekali bagi orang yang menghasud enam diantaranya yaitu:
  1. Ia selalu rendah dan terhina di tengah-tengah (pergaulan) masyarakat
  2. Ia dibenci dan dikutuk oleh para malaikat
  3. Pikiran selalau kacau dan duka terutama di tempat yang sunyi (sendirian)
  4. Terasa berat dan sulit ketika mau naza’ (sakaratul maut) dibayangi rasa takut
  5. Menanggung malu dan siksa di hari kiamat
  6. Tempatnya neraka yang membakar dirinya
Dari sebab itu maka jauhilah sifat hasud sebab Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “Jauhilah sifat hasud, karna sesungguhnya sifat hasud itu memakan (merusak) amal kebajikan, seperti api memakan kayu.” (HR. Abu Daud). Seorang ahli Ulama’ Hikmah mengatakan: “ Hati-hatilah kamu jangan jangan sampai iri hati (hasud). Sebab dosa-dosa yang dibuat dilangit ataupun di bumi (pada pertama kalinya) adalah akibat iri hati (hasud). Kalau di langit iblis membangkang perintah Alloh untuk bersujud pada Nabi Adam AS, sehingg Ia dilaknat oleh Alloh dan dikeluarkan dari syurga. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat:7 ayat 11 dan 12 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.”(surat 7:11). “Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".(surat 7:12)
Lalu kalau di bumi Qobil membunuh adiknya sendiri (Habil) itupun akibat iri (hasud) terhadap istri adiknya yang cantik. Cerita tersebut disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 27 yang artinya:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Orang hasud tidak mungkin hidup senang sebab dihatinya selalu ada rasa tidak nyaman apabila saudaranya, tetangganya atau temannya mendapat kebahagiaan dan rizki. Hasan Al Basriy berkata:” hai sekalian manusia, kenapa kalian iri kepada saudaramu jika Ia (orang yang kau hasud) diberi sesuatu karena kemulyaannya di sisi Alloh, lalu kenapa kau iri terhadap orang yang di mulyakan Alloh. Jika tidak, maka buat apa iri kepada orang yang akan masuk neraka.