CINTA NABI
Oleh: Sugiarti
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis cantik dan baik hati dari sebuah keluarga sederhana, dia bernama Zarina Ibrohim. Beselang beberapa waktu kemudian datanglah pangeran tampan dari sebuah kerajaan besar untuk meminangnya. Pangeran itu bernama.
Pangeran :Aku pangeran Antasari dari kerajaan Siliwangi berkeinginan meminang putri anda. Bagaimana tanggapan bapak.
Pak Ibrahim :Ini adalah kehormatan besar bagi keluarga kecil seperti kami, sebagai orang tua tunggal dari Zarina saya menyetujui pinangan pangeran, tapi semuanya ku kembalikan pada Zarina.
Paneran :Saya mengerti akan maksud anda. Lalu bagaimana tanggapan anda Zarina?
Zarina :Bila romo merestui, saya bersedia
Pangeran :Alhamdulillah saya bahagia dengan kesediaan kalian.
Akhirnya pangeran Antasari dan Zarina melangsungkan pernikahan. Tapi karena seluruh penghuni kerajaan mengetahui kalau putri Zarina berasal dari keluaraga biasa, putri Zarina tidak diperlakukan selayknya istri seorang pangeran.
Pangeran :Adinda sebagai permaisuriku sudah selayaknya kuberikan mahkota turun temurun untuk setiap menantu kerajaan di negeri ini kepadamu. Apabila adinda mengenakannya pasti semua penghuni kerajaan ini akan menghormatimu.
Zarina :Tapi hamba tak pantas untuk menerimanya pangeran.
Pangeran :Adinda tak perlu risaukan itu, kanda mohon terimalah mahkota ini dan jagalah baik baik jangan sampai jatuh ke tangan oang lain.
Zarina :Baiklah pangeran hamba akan menerimanya dan menjaganya sesuai amanat pangeran
Beberapa bulan kemudian putri Zarina dihampiri seorang pengemis ketika putri berada di taman kerajaan.
Pengemis :Barang siapa mencintai Rosululloh berilah aku barang yang sangat berharga
Zarina :Tapi apa yang anda maksud dengan berharga itu
Pengemis :Bukankah anda seorang permaisuri apapun yang anda berikan itu adalah barang berharga bagi pengemis seperti ku
Zarina :Baiklah demi rasa cintaku kepada Rosululloh aku berikan mahkota ini kepadamu wahai hamba Alloh. Karna hanya inilah barang berharga yang kumiliki.
Pengemis :Terimakasih putri, aku bedo’a semoga Alloh membalas kebaikan putri
Putri :Jangan berterimakasih kepadaku berterimakasihlah pada Alloh yang telah menciptakan manusia termulia yaitu Rosululloh SAW.
Pengemis :Sungguh mulia hati putri, terimakasih tuhan, tiada tuhan selain engkau yang maha pemurah lagi maha penyayang.
Beberapa hari kemudian pangeran Antasari mengetahui bahwa putri Zarina tidak lagi mengenakan mahkota pemberiannya.
Pangeran :Adinda, mengapa engkau tak menganakan mahkotamu?
Zarina :Pangeran hamba minta ma’af karena..........
Pangeran :Kenapa adinda terlihat gelisah? Apa yang terjadi? Cepat jawab!
Zarina :Aku............aku ....................
Pangeran :Ada apa dengan dirimu adinda?
Zarina :Karna rasa cintaku kepada rosululloh aku berikan mahkota itu kepada pengemis
Pangeran :Apa ? keonyolan apa yang telah engkau perbuat adinda ? aku tak mengerti apa maksudmu. Yang jelas engkau telah melalaikan amanatku
Zarina :Maafkan aku pangeran, apa hamba salah bila hamba mencintai Rosululloh?
Pangeran :Aku tak tahan dengan kegilaanmu ternyata menikahi gadis miskin sepertimu adalah kesalahan besar bagiku. Ulurkan tanganmu
Zarina :Baiklah pangeran aku menerima apapun hukuman yang pangeran berikan, tapi perlu pangeran ketahui, hamba tidak pernah pernah menyesal dengan apa yang telah hamba lakukan. ( CRET pangeran memotong tangan kanan putri Zarina)
Pangeran :Nyah kau gadis gila mulai detik ini kau bukan permaisuriku lagi di istana ini
Zarina :Semoga Alloh memaafkan perbuatan anda pangeran (putri Zarina sambil menangis dan menahan rasa sakit)
Pangeran :Cepat pergi wanita gila! Kau tidak perlu berceramah disini.
Akhirnya putri Zarina pergi dengan membawa potongan tangan kanannya. Dan dia mendapat kabar orang tuanya hilang tampa kabar. Pada waktu itu putri Zarina bertemu dengan wanita tua.
Wanita tua :Apa yang terjadi pada dirimu nak?
Zarin :Aku telah diceraikan oleh suamiku
Wanita tua :Apa kesalahanmu nak? Sehingga suamimu menceraikan mu
Zarina :Saya telah memberikan mahkota turun temurun keluarga dari suamiku kepada seorang pengemis
Wanita tua :Kenapa engkau lakukan itu nak?
Zarina :Karena aku mencintai Rosululloh dibandingkan apapun didunia ini setelah Alloh
Wanita tua :Aku tak mengerti apa maksudmu apa hubungannya mencintai Rosululloh dengan memberikan mahkota berharga itu kepada seorang pengemis?
Zarina :Pengemis itu berkata, apabila aku mencintai Rosululloh maka aku harus memberinya barang berharga yang aku miliki
Wanita tua :Sungguh mulia hatimu ini nak, aku yakin kelak suamimu akan menyesal telah menceraikanmu. Terus kamu akan kemana nak?
Zarina :Saya tak tau lagi akan kemana, kini aku tidak mempunyai keluarga lagi.
Wanita tua :Mulai dari sekarang kamu menjadi anak ibu dan akan tinggal bersama ibu.
Zarina :Terima kasih bu semoga Alloh membalas kebaikan ibu.
Setelah itu Zarina menjadi anak angkat wanita tua tersebut. Setiap hari Zarina mengoreng potongan tangannya agar tidak membusuk. Dua bulan kemudian datanglah seorang pengembara dari daerah sebrang untuk melamar Zarina.
Pengembara :Zarina, dengan izin Alloh SWT aku Sultanul Ihsan berkeinginan meminangmu menjadi istriku dan ibu dari anak anakku kelak. Bersediakan adinda Zarina?
Zarina :Tapi apa anda tidak keberatan dengan setatusku sebagai janda?
Pengembara :Aku sudah tau itu, aku tidak pernah memandang seseorang dari status tapi dari hati, kelembutan hatimu telah membuat hatiku kukuh untuk mencintaimu.
Zarina :Benarkan yang kau ucapkan itu?
Pangeran :Demi Alloh ucapanku benar
Zarina :Baiklah saya bersedia, dengan syarat sebelum engkau membawa ku kerumah mu, jangan pernah sentuh aku
Pangeran :Baiklah tak ada masalah bagiku
Akhirnya Zarina dan Sultanul Ihsan melangsungkan pernikahan. Setelah itu Zarina dibawa kerumahnya dengan kereta yang dihias. Dalam perjalanan Zarina bingung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pengembara :Ada apa dinda? Kenapa kamu bersedih? (pengembara hendak menanyakanya, tapi dia ingant akan janjinya dan diapun tidak berani menyentuhnya)
Zarina :Tidak terjadi apapun pada diriku, kanda jangan kuatir.
Pengembara :Tapi kenapa adinda menangis? Apa adinda tidak bahagia dengan pernikahan ini?
Zarina :Sekali lagi aku tidak apa apa dan ak tidak pernah menyesal dan ragu dengan pernikahan ini.
Pengembara :Syukurlah kalau begitu
Zarina :Alhamdulillah, Alloh maha besar atas segala sesuatu (dengan kekuasaan Alloh tangan Zarina kembali menyatu)
Pengembara :Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat, adinda apa yan sebenarnya terjadi? Tadi adinda menangis kenapa sekarang tersenyum bahagia seperti itu.
Zarina :Adinda tidak apa apa adinda hanya takjub dengan kekuasaaan Alloh
Pengembara :Aku masih belum mengerti, yang jelas kanda bahagia melihat adinda tersenyum bahagia
Zarina :Maafkan adinda telah membuat kanda gelisah, suatu saat adinda akan bercerita apa yang sebenarnya terjadi
Pangeran :Baiklah apabila itu keinginan adinda. Jangan bersedih lagi ya!
Dan sampailah Zarina bersama Sultan Ihsan ke rumah megahnya. Tapi rumah megah itu sangat sepi karena mereka berdua adalah yatim piatu tampa saudara. Tapi hal itu tak jadi masalah, mereka tetap hidup bahagia dan tentran disana.
Sebulan setelah mereka mengaruhi bahtera rumah tangga dan merekapun hidup dengan sangat bahagia. Ketika mereka sedang duduk di taman depan rumah tiba tiba ada seorang pengemis datang.
Pengemis :Barang siapa mencintai Rosululloh berilah aku barang berharga!
Pengembara :Baiklah saya akan mengambil barang yang engkau maksud (sang pengembara masuk rumah untuk mengambil barang tersebut)
Zarina :Pangeran...........? (Zarina kaget karna pengemis itu sangat mirip dengan mantan suaminya)
Pengemis :Ia, Zarina , ini aku , kini aku telah mendapat balasan atas kesalahanku karna telah menyakitimu dan juga telah berdosa terhadap Alloh dan RosullNya.
Zarina :Ini tidak mungkin
Pengembara :Pangera tidak ada yang tidak mungkin jika Alloh berkehendak. Sekarang aku kembalikan mahkota ini kepadamu aku hanya mengambil satu biji permata dari mahkota ini hinggan aku bisa seperti ini.
Pengemis :Terima kasih tuan, dari lubuk hatiku yang terdalam aku menyesal dan aku ingin bertaubat (sang pengemis berlutut di depan Zarina dan Sultan)
Zarina :Berdirilah anda tidak perlu melakukan hal itu, aku sudah memaafkannya.
Pengemis :Betapa mulia hatimu Zarina, bagaimana aku harus membalas kebaikanmu.
Pengembara :Anda benar Zarina sangat berhati mulia. Itulah sebabnya aku sangan mencintaimu. Mahkota itu masih bisa ku kembalikan tapi Zarina selamanya akan tetap menjadi istriku.
Pengemis :Aku mengerti akan semua itu, manusia seperti aku tidak pantas memiliki bidadari berhati mulia seperti Zarina. Aku akan pergi dari kehidupan kalian dan aku doakan kalian hidup bahagia selamanya. Terimakasih atas kebaikan kalian berdua.
Zarina :Selamat jalan pangeran, semoga anda menemukan kebahagiaan di luar sana......
Pengemis :Amin....................................................................................................
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar dan jangan lupa di share