إِنَّ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصَرَى وَالصَّابِئِيْنَ مَنْ أَمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبهَِّـمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ (البقرة 62)
Artinya: "sesunguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang orang Sabi`in, siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan merka tidak bersedih hati". (Al-Baqoroh 62)
Di dalam kitab Al Jami’ Liahkamil Qur’an[1]
Lafad وَالنَّصَرَى dan orang-orang Nasrani , Ibnu Abbas dan Qotadah berkata mengapa mereka dinamakan Nasoro karna diturunkannya Nabi Isa AS di desa Nasiroh kemudian desa tersebut dinisbatkan kepada Nabi Isa dengan sebutan Isa Annasiriy kemudian oleh sahabatnya diganti menjadi sebutan Annasoro sampai sekarang. Sedangkan Imam Jauhari berkata sebutan Nasoro tersebut diambil dari desa yang berada di Syam. Kemudian lafad وَالصَّابِئِيْنَ adalah orang-orang yang mengikuti syariat Nabi-Nabi terdahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa[2].
Dan Ulama’ sepakat bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah ahli kitab, dikarnakan mereka ahli kitab maka boleh nikah dengan mereka juga memakan makanan yang mereka sembelih sebagaimana keterangannya sudah terantum dalam
IMAM SYAHROWARDI
Siswa: 1 Tsanawiyah
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar dan jangan lupa di share